Story telling

Lain Orang Lain Cerita

Feviwordp – Di titik 15°C sabtu siang, setelah seambrek tugas rumahan terselesaikan dengan kekuatan super paksa karena besarnya gaya bermalas ria.
Aku membuka applikasi yang bericon huruf ef, berwarna biru. Berselancar di beranda.

Aku hanya scrall scroll mengamati mereka yang lalu lalang.

Pamer? Ada …
Mengeluh? Ada …
Berbagi cerita inspirasi? Tak kalah ada.

Wajar saja dari 2000 lebih list pertemananku bukan hanya satu pemilik. Yang masing-masing kepala memiliki cara berbeda membudidayakan akun miliknya.

Jariku terhenti, mataku mengamati kata perkata yang ia tulis.

Bercerita tentang anak kesayanganya tidak ditemui setelah seisi rumah dicarinya, dengan ijin Tuhan, dengan kekuatan doa, dengan agungnya fadhilah Qs. At-TareeqNya si anak bisa ditemukan.

Juga cerita tentang keimanan pada Tuhan, sesuatu yang tiba-tiba tanpa kepastian disegerakan perantara sholawat nariyah yang beliau amalkan. Dan masih banyak lagi.
Dengan banjirnya kolom komentar dari berbagai empati, kesaksian yang sudah mengamalkanya, membuatku mengangguk mengiyakan bahwa ‘tak ada kesia-siaan dalam berdoa’ itu benar adanya.

Sesekali aku isi komentar bahwa aku sebenarnya merinding mendengar cerita beliau yang dekat dengan TuhanNya.

Tak perlu mempertebal tapi, sing ‘madhep lan yakin maring pengeran‘. (Percaya kepada kebesaran Tuhan)
Berat? Memang. Namun ini bisa dilatih bukan?

Tinggalkan komentar